Perjuangan yang Membuahkan Hasil
Suatu ketika aku sedang asyiknya mengerjakan tes tahap 2 masuk SMA 3 Jakarta Selatan, salah satu temanku yang juga mengikuti tes itu berkata kepadaku, “ hei bro , kok loe masih ikutan tes ini ? Kan loe udah lulus di SMA 1”,  karena aku orang yang tidak mudah percaya menganggap itu hanya sebuah lelucon belaka, “hahahaha, sudahlah jangan bercanda, mendingan kita ke kantin” ,”kalo loe nggak percaya lihat aja di web sekolah itu?”, jawabnya dengan nada tinggi, ketika mendengar jawaban itu lagi akupun masih menghiraukannya dan akhirnya kami pergi ke kantin untuk makan siang.
            Sesampainya di kantin aku bertemu dengan kawan lamaku, “hey miko, apa kabar ? sudah lama tak bertemu”,kataku kepada teman lamaku”hey hendrik , iya nih udah lama kita tak berjumpa , aku baik baik saja , gimana dengan kamu ?” jawabnya “aku baik baik saja mik , oh ya , mik kenalkan nih temenku ben, ben ini temenku miko”,jawabku “salam kenal ben, kamu kata hendrik pintar banget”, jawab miko “salam kenal juga miko, ah, aku nggak terlalu pintar, cuman hendrik yang berlebihan aja”, jawab ben.
”Ah sudahlah , lebih baik kita beli makanan sebentar lagi akan masuk tes lagi , kalo nggak makan aku nggak bisa mikir nih” jawabku mengajak mereka makan sate,”kita serasa sudah menjadi siswa disini yah “ kata miko dengan penuh harapan untuk masuk SMA 3 ini,”betul tuh miko , serasa sudah siswa disini, eh iya loe tau nggak ben kalo hendrik sudah lulus di SMA 1 ?”, jawab ben, “oh kalo itu aku juga tahu ,eh iya kok kamu hendrik masih ikutan tes ini ?”,”hah ? kok kalian bisa tahu , sedangkan aku aja nggak tahu sama sekali , ahhh, kalian pasti bercanda” jawabku yang masih tidak percaya,”kebetulan nih ada di dalam hpku, ini dia , kamu hendrik ada di urutan ke-10 dari 60 orang yang terpilih” jawab ben “hah!, aku lulus, ini pasti bohong, itu mungkin hendrik yang lain bukan diriku ”, jawabku  masih tak percaya bahwa aku bisa mengalahkan beribu orang yang nilainya lebih tinggi dari ku.
Pada saat aku masih tak percaya bel berbunyi pertanda tes selanjutnya akan segera dimulai, aku dan teman – teman ku masuk ke ruang tes, di dalam pikiran ku sudah tidak fokus karena masih memikirkan hal yang tadi. Karena aku sudah tidak fokus lagi mengerjakan soal tes akhirnya aku hanya mengisi 5 soal dari 100 soal. Setelah tes itu berakhir akupun pulang dengan tergesa – gesa untuk segera melihat langsung dari web sekolah itu, pada saat perjalanan pulang aku sempat di kejar polisi karena kebut – kebutan di jalan dan untungnya aku berhasil melewati semua polisi yang ada di jalan dan akhirnya aku pulang dengan selamat tanpa tertangkap dengan polisi.
 Sesampainya di rumah aku disambut dengan orangtuaku yang mengatakan selamat karena aku telah lulus dari SMA 1 dan karena aku masih juga tak percaya, akupun menghiraukan orangtuaku dan langsung berlari ke dalam kamar, menghidupkan laptop yang terdapat di atas meja dan mencari info itu langsung dari web sekolah itu dan pada saat aku melihat langsung dari web sekolah itu barulah aku percaya bahwa aku telah lulus tes dari SMA 1. Dengan sigap, aku segera menyiapkan dokumen ku untuk daftar ulang.
Beberapa hari kemudian, akupun dengan orangtuaku pergi ke SMA 1 untuk daftar ulang, setelah proses daftar ulang selesai kamipun pulang kerumah dan tinggal menunggu hari pertama ku sekolah.
Hari pertama sekolah pun tiba, aku pergi ke sekolah ku yang baru dengan motor ku yang baru, disana aku bertemu dengan teman ku yang baru. Pada hari pertama ini aku sebagai siswa baru diperintahkan untuk memilih olimpiade , ekskul yang ada di sekolah ini dan mencatat barang barang yang diperlukan  untuk MOS nanti, kami semua di berikan biodata yang harus diisi lengkap dengan pilihan ekskul dan olimpiade. Pada saat memilih olimpiade aku merasa kebingungan karena aku dari dulu tidak pernah mengikuti perlombaan apapun dan sekarang aku di wajibkan untuk mengikuti olimpiade.”cap cip cup kembang kuncup yang mana yang kupilih,” kataku dalam hati dan akhirnya aku memilih kimia. Setelah kami menyelesaikan biodata itu kamipun diperkenankan untuk saling berkenalan satu sama lain dan pulang ketika sudah selesai berkenalan. Setelah selesai berkenalan aku pun pulang kerumah dan segera mempersiapkan barang barang untuk MOS.
Tidak ada yang istimewa di hari pertama, kedua, ketiga di hari MOS itu sama saja pada saat aku pertama kali masuk ke jenjang SMP yang berbeda hanya orang dan pakaiannya saja, setelah MOS berakhir tibalah hari dimana kami berlatih olimpiade untuk pertama kalinya, seharian penuh kami dilatih oleh pelatih profesional yang pernah meraih juara di kompetisi Olimpiade Sains Nasional tingkat internasional.
Pada hari pertama pelatihan kami saling berkenalan, perasaan aku pada saat itu minder apalagi ketika ditanya prestasi  yang telah dicapai saat SMP dulu, semua orang memiliki prestasi yang hebat bahkan ada yang telah mencapai prestasi tingkat internasional. Ketika selesai berkenalan akhirnya kami mulai belajar dasar olimpiade kimia, karena aku waktu SMP tidak pernah belajar kimia jadi aku tidak mengerti sama sekali apa yang dibicarakan oleh pelatih kami sedangkan teman teman ku yang lain mengerti dan aktif  bertanya. Ini mungkin salah aku juga yang memilihnya tidak sesuai dengan kemampuanku. Akhirnya aku hanya mendengarkan dan mencatat sampai waktu habis, tapi aku percaya bahwa aku bisa mengikuti dan bisa menjadi juara tingkat internasional.
Aku pun pulang kerumah dan sesampainya dirumah, dengan penuh semangat yang tinggi di dalam diriku, aku berlatih hingga larut malam dan akhirnya aku tertidur di meja belajar. Keesokan harinya aku pergi kesekolah kesiangan akibat terlalu lelah belajar olimpiade kimia sampai larut malam dan akupun tidak bisa fokus untuk belajar hingga akhir pelajaran, namun pada saat malam harinya aku masih tetap belajar olimpiade kimia sampai larut malam. Keesokan harinya aku pun masih tetap kesiangan, tidak bisa fokus untuk belajar, belajar kimia sampai larut malam hingga aku menghiraukan semua tugas dari sekolah dan itu terjadi terus menerus hingga akhirnya tibalah hari perlombaan itu. Perlombaan itu diadakan di sekolah ku, perlombaan itu dimulai jam 8 dan aku sudah berada di depan ruang kelas.
Pada saat perlombaan itu dimulai, dengan penuh semangat dan percaya diri aku mengerjakan soal dengan cepat hingga akhirnya aku menjadi yang tercepat keluar ruangan dan itu membuat kakak kelas ku kaget dan tidak percaya kalau adik kelasnya bisa lebih cepat  daripada dia.
“Akhirnya kerja keras selama ini tidak sia – sia dan aku pasti bisa lolos hingga tingkat provinsi”, kataku dengan penuh percaya diri. Kemudian aku pulang ke rumah untuk istirahat supaya bisa pergi ke sekolah tidak kesiangan lagi. Karena selama ini aku meninggalkan tugas dari sekolah akhirnya pada keesokan harinya aku dihukum guru karena tidak membuat tugas dan itu berlangsung hingga akhirnya pengumuman peserta lomba yang lolos ke tahap selanjutnya.”Aku pasti lolos ke tahap selanjutnya”, kataku dalam hati ketika berjalan menuju papan pengumuman.
Pada saat aku melihat papan pengumuman dan tidak melihat namaku yang termasuk ke dalam peserta yang lolos ke tahap selanjutnya, aku tiba tiba pingsan dan akhirnya aku dibawa ke poli. Ketika aku sudah sadar dari pingsan, aku diizinkan pulang kerumah untuk istirahat total supaya bisa sekolah esok harinya. Dirumah aku merasa stress dan tidak mau sekolah selama beberapa  hari lamanya, perasaan aku pada saat itu merasa jatuh dari gedung yang tinggi dan dibawahnya ada ribuan buaya yang siap memakanku.
Ketika melihat kondisi ku yang seperti ini maka orangtuaku memberikan motivasi kepadaku untuk bangkit dari keterpurukan ini dan kembali sekolah. Setelah mendengar motivasi dari orangtuaku, semangat dalam diriku ini serasa bangkit kembali dan akhirnya keesokan harinya aku kembali ke sekolah dan belajar seperti biasanya. Beberapa hari kemudian berlalu aku kembali semangat belajar olimpiade dan mengerjakan tugas dari sekolah hingga larut malam dan itu berlangsung terus menerus hingga akhirnya tibalah hari dimana kesempatan kedua ku untuk memenangkan lomba yang sama. Untuk kali ini aku lebih berhati – hati mengisi soal dan karena aku terlalu hati – hati, aku menjadi peserta yang terakhir selesai dan keluar dari ruangan. Hari itu telah berakhir dan aku pulang kerumah untuk istirahat.

Keesokan harinya aku bertemu pelatihku “selamat hendrik kamu lolos ketahap selanjutnya “, kata pelatih kepada ku. “apa kak ? saya lolos, kok kakak bisa tahu, kan pengumumannya masih beberapa hari lagi kakak”, jawabku dengan heran dan tidak percaya “soalnya kakak pada tahun ini menjadi panitia bagian korektor dan kakak yang mengoreksi sendiri jawaban kamu dan kamu mendapat nilai sempurna”, kata pelatih kepadaku “horai horai horai.”,kataku dengan bahagia ketika mendengar hal itu dan aku pun berterima kasih kepada pelatihku. Setelah mendengar kabar gembira ini aku langsung memberi tahu orangtuaku lewat hp bahwa aku lolos ke tahap selanjutnya dan aku pun bertambah semangat hingga akhirnya aku berhasil lolos hingga tingkat internasional dan mendapat medali perak.
created by : fajar ilham rosi

0 comments:

Post a Comment

Ayo......... Berikan komentar anda disini..!! :)
Setelah berkomentar ... Follow my blog y.. :)

 
Top