Khawarij pertama kali
muncul pada pertengahan abad ke-7, terpusat di daerah yang kini ada di Irak
selatan, dan merupakan bentuk yang berbeda dari Sunni dan Syi’ah. Gerakan
Khawarij berakar sejak Khalifah Utsman bin Affan dibunuh, dan kaum Muslimin
kemudian mengangkat Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah. Ketika itu, kaum
Muslimin mengalami kekosongan kepemimpinan selama beberapa hari.
Kabar kematian ‘Ustman
kemudian terdengar oleh Mu’awiyyah bin Abu Sufyan. Mu’awiyyah yang masih
memiliki hubungan kekerabatan dengan ‘Ustman bin Affan, merasa berhak menuntut
balas atas kematian ‘Ustman.
Mendengar berita ini,
orang-orang Khawarij pun ketakutan, kemudian menyusup ke pasukan Ali bin Abi
Thalib. Mu’awiyyah berpendapat bahwa semua orang yang terlibat dalam pembunuhan
‘Ustman harus dibunuh, sedangkan Ali berpendapat yang dibunuh hanya yang
membunuh ‘Ustman saja, karena tidak semua yang terlibat pembunuhan diketahui
identitasnya.
Akhirnya meletuslah
Perang Siffin karena perbedaan dua pendapat tadi. Kemudian masing-masing pihak
mengirim utusan untuk berunding, dan terjadilah perdamaian antara kedua belah
pihak.
Melihat hal ini,
orang-orang Khawarij pun menunjukkan jati dirinya dengan keluar dari pasukan
Ali bin abi Thalib. Mereka (Khawarij) merencanakan untuk membunuh Mu’awiyyah
bin Abi Sufyan dan Ali bin Abi Thalib, tapi yang berhasil mereka bunuh hanya
Ali bin Abi Thalib saja. Orang-orang Khawarij ini keluar dari kepimpinan Ali
bin Abi Thalib dengan dalih salah satunya bahwa Ali tidak tegas.
Orang Khawarij ketika
itu sering berkumpul di suatu tempat yang disebut Khouro—di daerah Kufah. Oleh
sebab itulah mereka juga disebut Al Khoruriyyah.
Dalam mengajak umat
mengikuti garis pemikiran mereka, kaum Khawarij sering menggunakan kekerasan
dan pertumpahan darah.
0 comments:
Post a Comment
Ayo......... Berikan komentar anda disini..!! :)
Setelah berkomentar ... Follow my blog y.. :)